Jangan Ragu Untuk Menuntut Ilmu

Kamis, 07 Juni 2012

PENJENISAN FRASA BERDASARKAN KATEGORI/KELAS KATA

Oleh: Wa Ode Irawati U.

BAB II
PEMBAHASAN

       Frasa merupakan satuan bahasa yang terdiri atas dua konstituen atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Syarat dari dua konstituen atau lebih ini harus memiliki keterikatan atau hubungan (terutama makna) yang erat. Konstituen yang satu boleh menjadi initi dari konstituen yang lainnya, dan konstituen yang lain dapat menjadi atribut atau penjelas dari konstituen ini.
       Berdasarkan kategori atau kelas kata pembentuknya, frasa dapat dibedakan atas konstituen yang dibentuk kata yang berkategori atau berkelas kata utama seperti verba, nomina, adjevtiva, dan numeralia dan kata yang berkategori kelas kata perangkai, seperti preposisi dan konjungsi. Frasa yang diisi oleh kata yang berkategori kelas kata utama menjadi inti frasa dan frasa yang diisi oleh kata yang berkategori perangkai menjadi perangkai frasa.
2.1 Frasa Berdasarkan Konstituen Inti
Berdasarkan konstituen inti, kategori frasa terbagi atas :
2.1.1    Frasa Nominal
      Frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nomina, atau frasa induknya adalah kelas nominal. Contoh :
a). sepatu baru
b). mahasiswa lama
      Frasa sepatu baru adalah frasa nominal, karena memiliki distribusi yang sama dengan kelas kata nomina, yaitu sepatu.
      Frasa mahasiswa lama adalah  rasa nominal, karena memiliki distribusi yang sama dengan kelas kata nomina, yaitu mahasiswa.
Konstituen yang dicetak miring merupakan inti dari frasa nominal.
2.1.2    Frasa Verbal
      Frasa verbal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kelas kata verba. Contoh :
a). sudah tidur
b).sering berlari
      Frasa sudah tidur merupakan frasa verbal, karena memiliki distribusi yang sama dengan kata verba, yaitu datang.
      Frasa sering berlari adalah frasa verbal, karena memiliki distribusi yang sama dengan kata verba, yaitu berlari.
      Konstituen yang dicetak miring merupakan inti dari frasa verbal.
2.1.3    Frasa Adjektival
Frasa adjektival adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata adjektiva. Contoh :
a). baik sekali
b). kurang manis
Frasa baik sekali merupakan frasa adjektival, karena memiliki distribusi yang sama dengan kata adjektiva, yaitu baik.
Frasa kurang manis adalah frasa adjektival, karena memiliki distribusi yang sama dengan kata adjektiva, yaitu manis.
Konstituen yang dicetak miring merupakan inti dari frasa adjektival.
2.1.4    Frasa Numeral
Frasa numeral adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata numeralia. Contah :
a). dua ekor
b). lima helai
Frasa dua ekor adalah frasa numeral, karena memiliki ditribusi yang sama dengan kata numeralia, yaitu dua.
      Frasa lima helai merupakan frasa numeral, karena memiliki distribusi yang sama dengan kata numeralia, yaitu lima.
Konstituen yang dicetak miring merupakan inti dari frasa numeral.

2.2    Frasa Berdasarkan Konstituen Perangkai
      Berdasarkan konstituen perangkai, frasa dibedakan atas :
2.2.1 Frasa Preposisional
      Frasa preposisional adalah sebagia penanda, diikuti oleh kata nomina, adjektiva, verba, numeralia sebagai petandanya. Contoh :
a).dengan tangkas
b). ke dalam hati
      Frasa dengan tangkas merupakan frasa preposisional, karena terdiri atas preposisi dengan sebagai penanda dan diikuti adjektiva tangkas sebagai petanda.
      Frasa ke dalam hati adalah frasa preposisional, karena terdiri atas preposisi ke dalam sebagai penanda dan diikuti nomina hati sebagai  petanda.
2.2.2 Frasa Konjungsional
      Frasa konjungsional adalah frasa yang memiliki distribusi sama dengan kata konjungsi. Contoh :
a).sampai bertemu lagi
b). untuk anda
      Frasa sampai bertemu lagi merupakan frasa konjungsional, karena memiliki distribusi yang sama dengan konjungsi, yaitu sampai.
      Frasa untuk anda adalah frasa konjungsional, karena memiliki distribusi yang sama dengan konjungsi, yaitu untuk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar