Jangan Ragu Untuk Menuntut Ilmu

Kamis, 31 Mei 2012

CONTOH NASKAH CERAMAH

Oleh: wa Ode Irawati U.

Ceramah ini disampaikan di hadapan ibu-ibu majelis ta`lim.

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kita dapat berkumpul kembali di tempat ini.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Adapun judul ceramah yang akan saya bawakan pada kesempatan ini adalah “Bersedekah”.

Ibu-ibu majelis ta`lim yang  dirahmati Allah,

Kita telah tiba atau berada di bulan suci yang penuh berkah, yaitu bulan suci Ramadhan. Di mana pada bulan ini, kita mempunyai banyak cara atau kesempatan untuk memperoleh rizki dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar kita mendapatkan pahala dan rizki. Salah satunya yaitu sedekah yang merupakan amalan yang juga tidak lepas dari keseharian orang mukmin pada bulan Ramadhan.
Urusan sedekah tidaklah monopoli orang berada atau yang punya banyak simpanan harta semata, tetapi untuk semua kalangan dalam keadaan kaya maupun miskin. Sebab, berbeda dengan zakat, sedekah tidak ditentukan jumlahnya, yang penting disertai kelapangan hati plus ikhlas.
Mungkin kita atau sebagian orang beranggapan bahwa di saat kita bersedekah atau menyisihkan sebagian harta kita, maka harta kita akan berkurang dan mungkin juga akan jatuh miskin. Tapi itu tidaklah benar. Sebab dengan bersedekah maka kita mendapatkan pahala dan juga bonus. Bonusnya yaitu harta yang kita sedekahkan dilipatgandakan oleh Allah SWT sebanyak 10-700 X, tergantung dari kadar keikhlasan kita.


Ibu-ibu majelis ta`lim yang dirahmati Allah,

. Rasulullah SAW bersabda “ Carilah rizki dengan bersedekah”. Jadi siapapun yang mau mendapatkan rizki dengan mudah, dimulailah dengan sedekah. Bersedekahlah saat kita senang, saat sedih, terang-terangan, maupun sembunyi-sembunyi, atau lain kata pada saat kita mampu untuk bersedekah maka bersedekahlah.
Sedekah juga memiliki banyak keutamaan, seperti yang disebutkan dalam beberapa hadist.
-    Rasulullah bersabda : “Sedekah memadamkan panasnya dosa, sebagaimana air memadamkan api”.
-    Rasulullah bersabda : “Setiap orang di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat, sampai ia diadili oleh Allah dihadapan manusia”.
-    Rasulullah bersabda : “Sedekah harta yang akan dikeluarkan seorang hamba tidak akan pernah berkurang”.

Ibu-ibu majelis Ta’lim yang dirahmati Allah
      Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli. Kematian memang di tangan Allah. Justru itu, memajukan dan mengundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam RasulNya, Muhammad SAW bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri kita, lihat-lihatlah sekeliling kita. Bila kita menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. Maka sesungguhnya kitalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur kita. Tinggal apakah bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur kita.

Ibu-ibu majelis ta`lim yang dirahmati Allah,
    Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan tidak seorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan  kalau seseorang sudah  dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak terkabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan khusnul fatimah.
     Banyak contoh yang dapat kita jadikan teladan dalam bersedekah, seperti Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dan juga beberapa dari istri Rasulullah, para Ummahat al-Mukminin, semoga Allah merahmati mereka semua, juga terkenal dengan kedermawanannya. Mereka bukan saling berlomba dalam bersedekah. Jika Zainab dengan cara mengumpulkan hartanya hingga banyak, lalu menyedekahkan seluruhnya. Lain pula dengan Aisyah binti Abu Bakar yang langsung mneyedekahkan setiap apa yang ia miliki sampai tak tersisa sedikitpun di dalam rumahnya.

Ibu-ibu majelis ta`lim yang dirahmati Allah,
     Di bulan suci yang penuh berkah ini, semua amal baik yang kita perbuat diganjar dengan pahala yang berlipat dari pada bulan-bulan lain. Maka hendaklah di bulan ini, kita perbanyak amal kita dengan sedekah. Karena bagi orang-orang yang suka bersedekah,” niscaya Allah mudahkan urusanya, Allah mudahkan saat ia sulit, diberikan jalan saat ia punya masalah, doanya mustajab, bahkan dirinya dijaga kesehatannya melalui sedekah.”
     Namun, tidak semua bentuk bersedekah bernilai afdol. Bagi orang yang berusia muda dan energik tentunya bersedekah memilki nilai lebih tinggi di sisi Allah daripada bersedekahnya seorang yang telah lanjut usia, sakit-sakitan, dan sudah menjelang meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW menggambarkan ciri-ciri orang yang paling afdol dalam bersedekah. Sekurang-kurangnya kita temukan ada empat kriteria :
1.    Dalam keadaan sehat lagi loba alias berambisi mengejar keuntungan duniawi,
2.    Dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya,
3.    Dalam keadaan sangat khawatir menjadi miskin,
4.    Tidak dalam keadaan sudah menjelang meninggal dunia dan  bersiap-siap membuat aneka wasiat soal harta yang bakal terpaksa ditinggalkannya.
Ibu-ibu majelis ta`lim yang dirahmati Allah,
     Jadi, marilah kita selalu bersedekah, marilah kita menyisihkan sebagian besar harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Marilah kita manfaatkan bulan suci yang penuh berkah dengan sebaik-baiknya, yang salah satunya dengan bersedekah. Karena sesungguhnya Allah sangat menyayangi orang-orang yang bersedekah.
Demikianlah ceramah yang saya bawakan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Akhir kata wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar